WISATA BUDAYA Kalimantan timur
Salah satu upacara adat akbar yang menjadi agenda kepariwisataan Kalimantan Timur adalah
Pesta Adat Erau
; Erau pertama kali dilaksanakan pada upacara tinjak tanah dan mandi ke
tepian ketika Aji Batara Agung Dewa Sakti berusia 5 tahun. Setelah
dewasa dan diangkat menjadi Raja Kutai Kartanegara yang
pertama(1300-1325), juga diadakan upacara Erau. Sejak itulah Erau selalu
diadakan setiap terjadi penggantian atau penobatan Raja-raja Kutai
Kartanegara.
Dalam perkembangannya, Erau dilaksanakan dalam
rangka penobatan gelar Raja dan pengangkatan Raja baru dengan menggelar
pesta di hadapan seluruh rakyat.
Festival Erau
yang kini sudah termasuk dalam Calendar of Events Pariwisata Nasional,
tidak lagi hanya dikaitkan dengan seni Budaya Keraton Kutai Kartanegara,
tetapi lebih menyajikan variasi ragam budaya dan seni yang ada dan
berkembang di wilayah Kutai dan Kalimantan Timur.
Samarinda sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Timur juga memiliki kawasan
Wisata Budaya Pampang
; merupakan kawasan wisata budaya yang menarik untuk menyaksikan
kehidupan suku Dayak Kenyah, Daya tarik yang dapat disaksikan di tempat
ini adalah Lamin atau rumah adat suku Dayak serta tarian dan upacara
adat Dayak Kenyah, yang digelar setiap hari Minggu.
WISATA SEJARAH Kalimantan Timur
Kedaton
Kutai Kartanegara merupakan bangunan yang didirikan oleh Pemerintah
Kabupaten Kutai Kartanegara bagi Sultan Kutai yang saat ini berkuasa,
sebagai bentuk apresiasi untuk melestarikan adat dan budaya Kerajaan
Kutai sebagai Kerajaan tertua di Indonesia. Bangunan yang terletak di
pusat kota Tenggarong ini memiliki ruang utama berupa singgasana Raja /
Sultan Kutai.
Dalam keseharian, bangunan Kedaton yang letaknya
berdampingan dengan Masjid Agung dan Masjid Jami' Hasanuddin, tepat di
jantung kota Tenggarong, merupakan Tahta Kesultanan.
Sebagai
upaya pelestarian budaya dan adat, di dalam kedaton dibangun sebuah
lembaga Adat dan Dewan Adat, yang menjadi perpanjangan tangan dari
Kesultanan Kutai Kartanegara dalam menjalankan fungsinya untuk
melestarikan sejarah dan kebudayaan.
Goa Gunung Kombeng terdapat
di Gunung Kombeng yang didalamnya tersimpan patung peninggalan Raja
Mulawarman. Dahulunya goa ini memang dipergunakan sebagai tempat
pemujaan Raja Mulawarman. Didalamnya terdapat stalagtit dan stalagmit.
Untuk mengunjungi goa ini dapat ditempuh dengan kendaraan dari dari
Samarinda menuju Sangatta dan selanjutnya ke Muara Wahau.
WISATA PANTAI DAN LAUT Kalimantan Timur
Kabupaten
Berau memiliki potensi wisata yang dikembangkan di wilayah Pulau
Derawan dan Pulau Sangalaki dengan taman lautnya yang indah. Pulau-pulau
lainnya yang masuk dalam wilayah Kabupaten Berau adalah Pulau Menumbar,
Pulau Kakaban, Pulau Semana, Pulau Sambit, Pulau Bakungan, Pulau Inaka
dan Pulau Maratua . Di perairan sekitar pulau-pulau tersebut terhampar
pulau karang laut yang indah, berbagai jenis ikan hias juga terdapat
ikan duyung, kepiting kenari, penyu hijau dan mutiara alam.
Kepulauan
Derawan mempunyai potensi laut yang sangat kaya dan menurut para ahli
keindahan taman laut dan keanekaragaman biota laut yang hidup di pulau
itu menduduki posisi ke tiga di dunia. Pulau Derawan kini dikelola oleh
PT. Bhumi Manimbora Interbuana sejak 1993 dan telah dilengkapi dengan
cottages , restoran, speed boat serta perlengkapan selam lainnya.
Sementara
Pulau Sangalaki di kelola oleh Sangalaki Dive Lorge, sebuah perusahaan
dari Malaysia yang bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Berau dan
dilengkapi berbagai fasilitas selam dan cottages . Bagi masyarakat yang
ingin tinggal di losmen atau penginapan milik penduduk juga tersedia di
Pulau Derawan.
|
WISATA ALAM Kalimantan Timur
Wisata alam Bukit Bangkirai
merupakan wisata petualangan yang berada di dalam kawasan hutan primer
Bukit Bangkirai yang terdapat diperbatasan antara Kota Balikpapan dan
Kabupaten Kutai Kartanegara. Kawasan ini merupakan bagian dari kawasan
hutan-hutan tropis yang ada di Kalimantan Timur. Dalam kawasan ini
selain keasrian hutan alamnya juga terdapat Jembatan Tajuk (canopy
bridge) dan beberapa jenis Burung Surga (drongos) dan Burung Enggang
(richoneros) yang sangat langka.
Tempat ini juga digunakn untuk
kepentingan riset dan observasi alam lainnya serta dilengkapi dengan
fasilitas akomodasi berupa cottage yang dapat disewa oleh pengunjung.
Proyek
rehabilitasi orang utan, terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara,
merupakan tempat perlindungan satwa liar, terutama bagi Orangutan dan
Beruang Madu yang tidak dapat dilepas liarkan ke alam karena penyakit,
umur yang sudah tua dan cacat lainnya.
Terdapat enam pulau buatan
yang sengaja diperuntukkan sebagai tempat orangutan. Kawasan Konservasi
satwa ini juga dilengkapi dengan Sekolah Hutan yang menyediakan tempat
bermain dan pengenalan kembali keterampilan yang diperlukan orangutan
untuk hidup setelah dilepas liarkan ke habitat aslinya.
Beberapa
paket yang ditaearkan dalam melaui program Samboja Ladge adalah Program
Rehabilitasi Satwa (Orangutan dan Beruang Madu), kegiatan rehabilitasi
lahan kritis, kegiatan kebun organic, kegiatan pembatan pupuk organik
(Kompos) dan pengamatan kehidupan liar yang ada di sekitar kawasa
Samboja Lestari.
Daerah hulu-hulu sungai baik di wilayah Kutai
Katanegara, Kutai Barat, Malinau maupun Nunukan merupakan daerah wisata
hutan alam Hutan Hujan Tropik yang memiliki keindahan alam yang eksotis
dengan kemurnian budaya masyarakat dayak yang tinggal diwilayah
tersebut. Kondisi topografi yang umumnya terjal berbukit membentuk
aliran sungai yang ber-riam dan memiliki daya tarik bagi wisata arung
jeram.
Wisata Kotaraja Tenggarong
Salah satu obyek
wisata bersejarah di kota Tenggarong yang saat ini masih menjadi
primadona pariwisata Kutai Kartanegara adalah Museum Mulawarman. Setiap
hari libur, bekas keraton atau istana Kesultanan Kutai Kartanegara ini
tak pernah sepi dari kunjungan para wisatawan lokal maupun mancanegara.
Bangunannya
yang megah dan didominasi warna putih menjadi daya tarik tersendiri
bagi para wisatawan untuk selalu menyempatkan diri berpose didepan
keraton yang dirancang dengan gaya arsitektur kolonial ini. Bangunan ini
sendiri dirancang oleh Estourgie dari Hollandsche Beton Maatschappij
(HBM) yang dibangun pada tahun 1936 tepat pada masa pemerintahan Sultan
Adji Mohamad Parikesit.
Begitu memasuki ruang pertama Museum,
kita dapat melihat benda-benda bersejarah peninggalan Kesultanan Kutai
Kartanegara seperti singgasana Sultan Kutai yang diapit dua arca Lembu
Swana, sementara di latar belakangnya terdapat dua mozaik gambar Sultan
Kutai Kartanegara ke-17 AM Soelaiman dan Sultan Kutai Kartanegara ke-18
AM Alimoeddin. Selain itu ada pula lukisan Sultan AM Parikesit, payung
kebesaran Kesultanan serta tiga buah patung perunggu dari Eropa.
Masih
banyak lagi koleksi benda-benda peninggalan Kesultanan Kutai
Kartanegara yang dapat dilihat melalui Museum Mulawarman, misalnya
lemari kristal yang didalamnya tersusun rapi seperangkat alat upacara
Pangkon Perak, perhiasan, keris dan tombak, kursi santai yang biasa
digunakan Sultan untuk beristirahat, ada pula rehal atau alas kitab suci
Al Qur'an dan kursi yang terbuat dari tanduk rusa Siberia dan tanduk
rusa lokal yang biasa digunakan keluarga Sultan untuk mengaji.
Memasuki
bagian dalam Museum, koleksi yang disajikan makin beragam. Ada
benda-benda arkeologi berupa prasasti dan arca-arca peninggalan kerajaan
Hindu tertua di Indonesia yakni Kerajaan Kutai Martadipura yang
terkenal dengan rajanya Mulawarman. Selain itu, ada pula koleksi hasil
tenunan dari suku Dayak Benuaq yang dikenal dengan nama ulap doyo
lengkap dengan alat tenun tradisionalnya. Ada pula koleksi ukiran-ukiran
khas dari suku Dayak Kenyah, Benuaq, Busang, Modang, Punan dan etnis
Dayak lainnya.
Sementara pada ruang bagian belakang, kita dapat
menyaksikan minirama mengenai lahirnya Aji Batara Agung Dewa Sakti yang
kemudian menjadi raja Kutai Kartanegara pertama, lahirnya Puteri Karang
Melenu yang kemudian menjadi permaisuri raja Kutai Kartanegara pertama,
ada pula minirama pertambangan batubara, industri kayu, tanaman khas
Kalimantan, Pesut Mahakam dan masih banyak lagi.
Selain itu,
terdapat pula koleksi uang kuno yang pernah beredar pada masa
pemerintahan Hindia Belanda, Jepang hingga Indonesia merdeka. Sebelum
keluar dari Museum Mulawarman, pengunjung terlebih dahulu melewati ruang
bawah tanah yang menyajikan koleksi ratusan keramik kuno buatan Cina,
Thailand, Vietnam, Jepang, Eropa dan masih banyak lagi.
Sajian
koleksi Museum Mulawarman ditutup dengan benda-benda koleksi nusantara
seperti pakaian adat tiap provinsi di Indonesia, miniatur candi
Borobudur dan Prambanan, tenunan dari daerah Sumatera, senjata
tradisional serta alat musik tradisional.
Begitu keluar dari Museum
Mulawarman, pandangan kita akan tertuju pada sebuah bangunan kayu yang
tak lain adalah kompleks makam Sultan dan para kerabat Kesultanan Kutai
Kartanegara. Disinilah dapat dijumpai makam pendiri kota Tenggarong Aji
Imbut gelar Sultan AM Muslihuddin, makam Sultan AM Sulaiman dan Sultan
AM Parikesit.
Bagi pengunjung yang ingin melepas lelah, di kompleks
Museum Mulawarman juga terdapat warung-warung yang menyajikan aneka
makanan dan minuman. Tak hanya itu, kios-kios cenderamata juga tersedia
bagi para wisatawan yang ingin membawa pulang kenang-kenangan khas
Kalimantan Timur |
0 komentar:
Posting Komentar